Ayolah Nona

-


Pasti menyenangkan menjadi dia, kau puja sedemikian rupa. Kau ikrarkan untuk mencintainya.

Pasti menyenangkan menjadi dia, kau habiskan jatah keremajaan hatimu. Sudah mengecap seluruh kata-kata sayangmu.

Oh Nona janganlah begitu, bukankah diluar sana ada Tuan gagah perkasa yang mencintaimu Nona? Apakah engkau sedang berpura-pura buta Nona, buka mata lihat diluarsana ada Tuan yang menanti hatimu.

Kenapa dia yang engkau puja Nona? dia bersenang-bersenang mungkin tertawa tanpamu. Bukankah itu bisa membuatmu tidak baik Nona. Ayolah, buka mata cantikmu Nona!

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sedikit Tentang Saya

-
Gambar
Perkenalkan nama saya? Sebut saja Wan (nama di samarkan)hehe.  Umur saya sekarang mendekati 22 tahun. Sekarang berdomisili di salah satu kota bertuah di pulau Sumatera . Pendidikan terakhir SLTA/Sederajat yang mencoba melanjutkan pendidikan di sebuah Universitas Islam dikota bertuah. Mengenai hobi dulu semasa sekolah pernah suka menulis dan menggambar,  Selang berlanjutnya usia, hobi itu semakin jarang dilakukan dan sempat berpindah hobi traveling tpi karena pandemi covid 19 semuanya serba dibatasi dan susah untuk kemana-mana. Alhamdulillah sekarang hobi menulis itu timbul kembali semenjak pandemi yang tidak suda-suda. Semoga awal baik ini bisa menjadi modal buat saya supaya menulis kembali dan sesekali saya akan menulis tentang perjalanan traveling juga di blog yang baru saja terbentuk beberapa menit yang lalu. Tujuan saya membuat wanblogger ini hanya untuk mengisi waktu kosong yang lebih bermanfaat, dengan cara menulis disini. Hendaknya bisa berkelanjutan di sela-sela waktu yang la
Baca selengkapnya

Nona gila

-
Gambar
Kukira aku sedang memujamu, namun jejakmu ditelan waktu. Kukira aku sedang menujumu, malah kini terjebak di jalan buntu. Tuan mengapa langkahmu tergesa-gesa menjauh? Bukankah seharusnya kau latih aku untuk terbiasa tanpamu? Tuan bagaimana rasanya menjadi pihak yang meninggalkan? (Panggil saja dia Nona gila) Berpura-pura bahagia ditinggal Tuannya. Berteriak mengatakan dirinya baik-baik saja sambil tertawa. Padahal sang Nona terluka menunggu Tuannya yang entah dimana, menguatkan dirinya ketika tidak ada sesiapa. Nona sadarlah! Tuanmu telah pergi meninggalkanmu, bukankah berarti dia tidak menginginkanmu? Dia bahkan bergeming mendengar bunjuk rayumu, sebab tak ada niatnya untuk pulang atau lebih tepatnya kau bukan rumah lagi baginya. Sudah terlalu lama kau meratap? Nona, ratapanmu takkan membuatnya menetap. Sadarlah!
Baca selengkapnya