Nona gila



Kukira aku sedang memujamu, namun jejakmu ditelan waktu. Kukira aku sedang menujumu, malah kini terjebak di jalan buntu.

Tuan mengapa langkahmu tergesa-gesa menjauh? Bukankah seharusnya kau latih aku untuk terbiasa tanpamu?

Tuan bagaimana rasanya menjadi pihak yang meninggalkan?

(Panggil saja dia Nona gila) Berpura-pura bahagia ditinggal Tuannya. Berteriak mengatakan dirinya baik-baik saja sambil tertawa.

Padahal sang Nona terluka menunggu Tuannya yang entah dimana, menguatkan dirinya ketika tidak ada sesiapa.

Nona sadarlah! Tuanmu telah pergi meninggalkanmu, bukankah berarti dia tidak menginginkanmu?

Dia bahkan bergeming mendengar bunjuk rayumu, sebab tak ada niatnya untuk pulang atau lebih tepatnya kau bukan rumah lagi baginya.

Sudah terlalu lama kau meratap? Nona, ratapanmu takkan membuatnya menetap. Sadarlah!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sedikit Tentang Saya

Ayolah Nona